Pertama tau sup jagung ini saat mama saya masih aktif menjadi ibu PKK. Entah sudah berapa tahun yang lalu saya pun masih duduk di bangku SD. Jaman saya kecil, konsumsi di posyandu itu enak2. Seperti sup jagung ini. Tak jarang pula dikasih bubur kacang ijo.

Kadang saya suka sedih melihat konsumsi posyandu anak saya sekarang. Anak2 hanya di beri snack yang biasa dijual di warung2. Kadang ada susu uht. Saya suka mikir. Sebelah mana perbaikan gizinya jika begini. Setidaknya jika konsumsi posyandu sedikit lebih kreatif, mungkin bisa di tiru oleh ibu2 dirumah. Atau ibu2 yang kekurangan bisa sebulan sekali mendapatkan asupan gizi yg baik untuk anaknya. Saya yakin tidak semua posyandu seperti ini. Diluar sana saya yakin masih ada posyandu yang peduli terhadap konsumsi untuk anak2 yang ditimbangnya (Tuhkan malah ngelantur ke posyandu, balik ke resep yuk)

Saya paling suka sup jagung ini dimakan tanpa nasi. Dan paling enak dimakan saat cuaca dingin.

Hasil akhir sup aga kental dengan rasa merica yang sedikit lebih tajam.

Bunda disini bisa menambahkan bahan lain seperti tahu putih, saya pun terkadang menambahkan itu.

Saya saran kan untuk menggunakan ballon whisk saat mengaduk sup pada saat telur masuk. Agar hasil serat2 telur lebih bagus.

Membuat sup jagung menjadi lebih enak dengan menggunakan air kaldu ayam kampung. (Resep menyusul)