Di masa kecilku dulu di Magelang ada Mbak-mbak penjual jamu gendong yang berjualan keliling kampung. Ibuku dan para tetangga biasa beli jamu padanya, termasuk kami anak-anaknya. Anak-anak minum jamu? Ya, biasanya kami dibelikan jamu enak (tidak pahit) yaitu Beras Kencur dan Kunir Asem. Entah apa manfaatnya kami tidak tahu, waktu itu kami minum sebatas minuman rekreasional saja, mungkin semacam anak sekarang jajan teh boba 😄😄

Saat ini di Bandung pun sering kutemukan Mbak-mbak penjual jamu keliling bersepeda. Aku pun sudah beberapa kali membeli jamu dari beberapa pedagang yang berbeda. Namun belum pernah kutemukan rasa jamu yang sedep seperti jamu yang kuminum di masa kecilku dulu. Pernah kulihat salah seorang penjual itu sedang menyeduh kunyit bubuk untuk jamu kunyit asem yang dijualnya. Oalaah.. pantes rasanya beda, dia gak pakai kunyit segar. Rasa pedes jahenya pun aneh, ada sensasi semacam balsem. Entah dia pakai campuran apa. Belum lagi after taste rasa manisnya di lidah yang membuatku curiga dia pakai tambahan pemanis buatan. Ya memang murah sih harganya, tapi kan.... ah sudahlah, kalau mau puas bikin sendiri lah ya 😁

Ini resep dari bibinya teman, yang memberi resep dengan ukuran kira-kira 😅
Aku coba, dan aku puas dengan hasilnya. Enak, sedep, seger. Khasiatnya sudah pada tahu ya... atau kalau belum tahu tinggal googling saja.

Yuuk cobain...

#PejuangGoldenBatikApron
#mbantuk_minuman
#CookpadCommunity_Bandung