Kocok telur dan gula halus sampai gula larut, masukkan tepung ketan yang sudah diayak, masukkan 200 gram dulu, kalo adonan masih kelembekkan tambahkan tepungnya lagi pakai takaran sendok, kalo saya setelah ditambah 5 sendok adonan sudah pas dan bisa dipulung jadi total tepung ketan 250 gram.

Bentuk adonan kecil2 saja, bentuk bulat atau lonjong sesuai selera, kalo saya lebih suka dibentuk panjang supaya anak saya yang balita gampang menggigitnya, hehe. Setelah dibentuk bulat memanjang gulingkan kedalam wijen.

Sebelum digoreng, adonan yang sudah dibalur wijen kemudian dipilin dengan dua tangan, supaya lebih rapi dan dengan teknik ini wijen akan lebih menempel karena ada tekanan, tapi jangan terlalu keras menekan saat memilin adonan agar wijen tidak masuk kedalam dan hanya menempel di permukaan. Ini adonan yang sudah siap untuk digoreng.

Goreng adonan keciput di minyak panas dengan api sedang, setelah keciputnya mengapung keatas kecilkan api supaya tidak cepat gosong. Aduk2 supaya matangnya merata. Tanda keciput sudah matang kulitnya mengeras, warnanya kekuningan, dan buih2 minyak berkurang. Lumayan besar ya ngembangnya.

Setelah matang angkat dan tiriskan. Tunggu dingin baru masuk toples.

Renyah banget keciputnya, empuk dan setelah dinginpun tidak alot, suka banget deh😍.

Wijen nya benar2 menempel, hampir tidak ada yang lepas saat digoreng.

Seperti ini tekstur bagian dalemnya, mirip telur gabus. Matangnya sempurna jadi bagian dalem juga mengeras dan renyah saat digigit. Renyah tapi empuk jadinya super renyah😂😂😂.