Si adek request sayur keladi. Katanya sdh lama tdk pernah menikmati olahan sayur tersebut. Biasanya saya gunakan keladi rawa ketika membuat sayur keladi ini. Rasanya benar2 enak tapi harus pintar2 mengolahnya, karena keladi jenis ini agak gatal. Pada saat pengerjaannya pun harus menggunakan sarung tangan plastik. Kalo ga pada merah2 dah tuh tangan efek menggaruk terus. Nah, berhubung ga bisa nemu keladi rawanya akhirnya eksekusi aja apa yang ada. Kebetulan disamping rumah tuh tumbuh keladi darat. Penduduk setempat menyebutnya keladi bogor. Saat usai eksekusi, memang rasanya beda dan kuahnya tidak kental. Tidak seperti saat kita menggunakan keladi rawa. Karena umbi keladi rawa memang mengeluarkan semacam lendir yang ketika dimasak berefek pada masakan tersebut. Kuahnya menjadi kental. Namun.. tetap saja mereka menyantap lahap hidangan sayur tersebut. Entah efek lapar atau memang rasa kangennya yg sudah terobati 😉.
#PejuangGoldenApron3