Campur tepung terigu, tapioka, dan air menjadi satu sambil diuleni hingga rata dan kalis.

Bagi menjadi beberapa bagian. Saya membaginya menjadi 8 potong untuk roti ukuran sedang, kemudian bulatkan dan pipihkan.

Tuang sedikit minyak ke dalam wadah tempat menyimpan adonan kulit (tidak perlu sampai terendam, asal rata saja) sambil dioles merata pada adonan. Diamkan dalam wadah tertutup minimal selama 4 jam atau masukkan ke dalam lemari pendingin selama semalam. Dari 8 adonan kulit, saya hanya menggunakan 3. Sisanya saya gunakan besoknya. Adonan kulit bisa bertahan selama 3 hari dalam lemari pendingin.

Siapkan isian. Masukkan telur ke dalam wadah, kocok lepas. Potong tipis-tipis pisang kemudian campur ke dalam kocokkan telur. Aduk hingga rata.

Ambil 1 adonan kulit, pipihkan hingga benar-benar tipis diatas alas yang sudah diolesi minyak agar tidak lengket. Kemudian isi sesuai dengan kapasitas kulit.

Lipat kulit hingga menutupi isian agar tidak keluar saat digoreng. Goreng roti hingga berwarna kecoklatan. Atau, cara ke-2, letakkan kulit yang sudah tipis ke dalam wajan/teflon yang minyaknya sudah panas, kemudian tuang isian, lipat, dan lanjutkan menggoreng. Pada hari berikutnya, saya menggunakan cara ke-2.

Potong-potong roti yang sudah matang, tuang susu kental manis secukupnya, dan taburi dengan gula pasir secukupnya. Boleh salah satu saja atau kedua-dua nya. Sajikan.