Sebetulnya dunia per-bakingan bukan area yang nyaman untuk saya. Pertama, peralatan minim. Kedua, roti dan kue memiliki tuntutan estetika sebagai daya tarik, dan saya kurang bisa bikin bentuk yang cantik-cantik. Ketiga, resiko kegagalan tinggi, meski teknis sudah sesuai resep. Contohnya, bikin donat, sudah sampai di tahap akhir, ternyata gak mengembang akhirnya jadi roti goreng. Sudah terbayang donat yang empuk, jadinya gorengan, rasanya kok sia-sia amat waktu, bahan dan tenaga yang sudah keluar. Reaksi awal saja seperti itu, he...

Cuma kayaknya ini hikmah pandemi yang positif ya. #Stayathome memberi kesempatan untuk mencoba banyak hal dengan lebih santai. Dan ternyata ada banyak sekali orang yang sangat kreatif, bisa menciptakan resep dengan cara yang simpel, ekonomis, cukup enak dan yang utama, peralatan apa adanya. Salut untuk mereka!

Karena untuk konsumsi pribadi, tidak perlu bentuk yang cantik-cantik ya. Asal rasa sesuai ekspektasi dan bentuk tidak hancur-hancur amat, maka itu sudah cukup berhasil menurut saya, 'receh' aja lah, he.

Resep pai susu ini saya peroleh dari Dunia Resep di Facebook. Setelah dua kali membuat baru diperoleh tampilan yang lebih baik. Kalo soal rasa, sudah dapat sejak dari awal. Buat saya yang sensitif dengan rasa amis di kue, pai ini lolos seleksi. Sampe sudah dingin tidak masalah. So, layak untuk dicoba ya. Lakukan step-stepnya sesuai teknis ya dan percaya diri, kayaknya itu cukup penting agar hasilnya oke. Selamat mencoba!

#GA_TheNextLevel