Untuk mencairkan margarin, aku memakai teknik tim. Cairkan sampi 80% meleleh lalu angkat dan aduk2 hingga semua mencair. Jangan sampai margarin menjadi minyak, karena nanti rotinya akan mudah hancur, kurang wangi, dan kurang lembut. Kalau sudah cair, biarkan sampai suhu ruang.

Lalu kita buat adonan basahnya, kocok lepas telor dan gula sampai berbusa seperti ini. Kalau sudah berbusa, tambahkan ovalet. Kocok sampai putih pucat berjejak seperti ini. Ohh iyaa, ingat, kocok sampai tidak ada gelembung udara. Karena jika masih ada, inilah yang akan membuat adonan roti turun dan bantat nantinya.

Cara melakukan teknik aduk lipat / aduk balik: spatula dijalankan dari atas, memotong adonan di bagian tengah hingga menyentuh dasar wadah, kemudian menyusuri dasar wadah ke arah belakang, kembali ke atas sambil adonan dibalik atau ‘dilipat’ ke depan. Gerakannya seperti membalik atau melipat adonan. Teknik pengadukan ini membuat udara dalam adonan yang ringan tidak keluar lagi meskipun diaduk rata.

Ketika setengah bahan kering sudah dimasukan, tuang 2 saset SKM & vanili bubuk. Dan aduk menggukan teknik aduk lipat.

Lalu lanjut masukan sisa bahan kering tadi sedikit demi sedikit. Aduk masih menggunakan teknik aduk lipat. Aduk sampai dirasa sudah tercampur rata itu sudah cukup.

Terakhir tuang margarin sedikit demi sedikit juga. Aduk menggunakan teknik aduk lipat.

Jika sudah rata, kita siapkan loyang yang sudah diolesi margarin dan ditaburi tepung tipis-tipis. Tuang setengah adonan.

Masukan ke dalam teflon yg sudah dipanaskan sebelumnya. Panggang dengan api sedang cenderung kecil. Ooh iyaa, sebelumnya, teflon sudah dikasih tatakan besi (seperti ini) sebelumnya. Panggang selama 25-30 menit.

Cara mengecek sudah matang atau belum, tusuk dengan tusuk sate. Kalau tidak ada adonan yg menempel tandanya sudah matang.

Lalu untuk setengah adonan sisanya tadi, aku menambahkan pewarna makanan warna hijau beberapa tetes sampai sesuai dengan warna yang aku inginkan. Lakukan hal yang sama untuk adonan ini seperti di langkah 6-12.