Rupanya telur sudah mendeklarasikan dirinya untuk menempati zona aman dalam urusan harga yaitu di atas 20 ribu rupiah. Hal ini mungkin disebabkan musim kemarau di mana para ayam malas beraktivitas termasuk bertelur, heuheu.

Namun semahal-mahalnya harga telur tidak pernah melonjak ekstrim bagai harga cengek yang kini masih menduduki angka 100 ribu rupiah. Sifatnya yang mudah diolah dan rasanya yang enak membuat para telur selalu menjadi bahan makanan wajib yang ada di rumah.

Telur dapat diolah menjadi berbagai macam bentuk makanan termasuk Deviled Eggs Eye alias telur mata syaiton. Ya, membuat telur ini gak usah pake komat-kamit membaca ayat kursi cukup membaca resep yang bertebaran di segala penjuru dunia bayang-bayang lalu mengaplikasikannya dengan riang gembira.

Telur mata syaiton yang saya buat ini tidak ada unsur merah-merahnya karena sekarang sudah semestinya untuk melakukan penghijauan di mana-mana. Setelah pulau Sumatera ditengarai memiliki titik api yang banyak, hutan Amazon kemarin diberitakan terbakar hebat pun dataran es di Greenland, pulau yang ingin di beli oleh Pak Donald Trump, mencair. Oleh karena itu penghijauan harus dilakukan bila tidak ingin bumi bernasib sama dengan yang pernah digambarkan Kevin Costner dalam filmnya yang aneh, Waterworld.

Jadi bila telur mata syaiton yang asli dibubuhi bubuk cabe atau apalah itu yang warnanya merah maka telur mata syaiton saya ini mengusung tagline reboisasi sehingga dibubuhi irisan daun bawang heuheu maksa.