Cuci bersih ketan, lalu rendam selama kurang lebih dua jam. Beri setetes pewarna pandan.

Setelah dua jam, pewarna sudah merata, lalu tiriskan ketan.

Siapkan panci kukusan.
Ketika airnya sudah mendidih, masukkan ketan. Kukus selama 5-7 menit.

Setelah beras ketan mulai saling menempel, angkat. Pindahkan ke dalam wadah tahan panas.

Siapkan air mendidih, beri sedikit pewarna lagi, lalu tuangkan air sedikit demi sedikit ke atas ketan, aduk rata.

Kukus kembali ketan selama 10-15 menit, jangan lupa sebelumnya dicek air kukusan, bila perlu, tambahkan airnya.

Setelah itu angkat ketan, pastikan matang sempurna.

Pindahkan dan ratakan ketan di wadah yang rata. Alasi daun pisang. Usahakan diratakan setipis mungkin agar cepat dingin.

Setelah dingin, haluskan ragi.

Beri ragi pada ketan yang sudah dingin. Taburi di atasnya secara merata sambil diayak, lalu aduk. Balik sisi bawahnya ke atas. Taburi lagi dengan ragi. Aduk rata.

Siap untuk dikemas.
Aku pakai thinwall yang dialasi daun pisang atas dan bawahnya. Ada lebihnya sedikit aku bungkus dengan daun pisang.

Biarkan calon tape bertapa selama 36-48 jam. Simpan di wadah yang gelap dan jauh dari sinar matahari (fermentasi)

Setelah tape melalui proses fermentasi, siap untuk dipanen. Setelah berumur 36 jam ke atas, tape wajib masuk kulkas untuk menghentikan proses fermentasi.

Bisa dilihat ya, tapenya matang dan hasil airnya banyak.

Tape pun siap disajikan, rasanya manis, lembut, dan ada rasa mint'nya, apalagi disantap saat dingin lebih segar.