Telur Puyuh Pindang

11 orang berencana membuat resep ini
Septiani N. Effendi
Septiani N. Effendi @chef_aly
Bandung

Suka banget sama sate telur puyuh yang rasanya manis-asin-gurih kayak yang di angkringan itu.

Pas ke pasar nemu telur puyuh mentah, langsung terlintas kayaknya enak banget nih kalau bikin kreasi telur pindang.

Lebih banyak
Edit resep
Lihat Detail Statistik
Bagikan

Bahan-bahan

1 jam
2 orang
  1. 250 grtelur puyuh
  2. 400 mlair untuk merebus telur
  3. Bumbu-Bumbu:
  4. 4 siungbawang merah
  5. 2 siungbawang putih
  6. 3 lembardaun salam
  7. 1 sdtsereh haluskan (boleh ganti 1 batang yg digeprek)
  8. 1 sdtlengkuas haluskan (boleh ganti sekitar 2 ruas yg digeprek)
  9. 4 sdmkecap manis
  10. 100gr/sekitar 3-4 sdm gula merah (pilih yg berwarna gelap)
  11. 1/2 sdtgaram
  12. 1/4 sdtkaldu jamur
  13. 1/4 sdtkaldu bubuk
  14. 500 mlair

Cara Membuat

1 jam
  1. 1

    Rebus telur puyuh hingga matang, kupas, sisihkan.

  2. 2

    Kupas bawang merah dan bawang putih (jangan buang kulitnya) kemudian potong-potong sedang saja jangan terlalu kecil. Lalu haluskan/geprek lengkuas dan sereh.

  3. 3

    Masukkan semua bahan menjadi satu dalam panci (500ml air, gula merah, kecap, garam, kaldu jamur, kaldu bubuk, sereh, lengkuas, bawang merah beserta kulitnya, bawang putih beserta kulitnya dan daun salam. Jangan lupa juga telur puyuh yang telah dikupas.

  4. 4

    Masak di atas api sedang selama 45 menit sampai air menyusut setengahnya. Lalu matikan api dan tutup panci. Nanti nyalakan kembali api setelah suhu dingin dan masak kembali sekitar 7-8 menit. Kemudian matikan api lagi.

  5. 5

    Sajikan jika telur sudah bersuhu normal. Bisa ditusuk-tusuk ke tusukan sate jika ingin lebih mirip menu angkringan. 🤭 Selamat mencoba.

Edit resep
Lihat Detail Statistik
Bagikan

Cooksnap

Apakah kamu sudah membuat resep ini? Bagikan foto hasil kreasimu!

Ilustrasi digambar tangan berwarna abu-abu berupa kamera dan wajan penggorengan dengan bintang-bintang muncul dari wajan

Komentar

Ditulis oleh

Septiani N. Effendi
pada
Bandung
Saya bisa masak karena terpaksa. Dari keterpaksaan tersebut akhirnya saya belajar bahwa ketika masakan saya bisa membuat orang lain yang memakannya bahagia, ada rasa senang dan kepuasan yang turut saya rasakan. Untuk itu saya ingin terus dan terus belajar dari kreasi masakan orang lain agar terus memotivasi saya untuk menyajikan sajian yang dapat membuat orang lain senang. ^_^
Lebih banyak

Resep Serupa