Campurkan tepung terigu, telur, gula, garam, baking powder, dan masukkan susu sedikit demi sedikit. Uleni hingga setengah kalis, kemudian tambahkan margarin.

Uleni kembali hingga kalis, banting-banting adonan sampai elastis dan tidak lengket. Proses ini saya lakukan kurang lebih 35 menit. Bisa dilihat, bahwa adonan yang kalis, permukaannya mulus dan lentur. Kemudian saya bagi menjadi 8, namun ternyata saat dibulatkan, menjadi 9.😂

Dalam proses ini, adonan harus benar benar bisa kalis. Bila dirasa adonan terlalu basah, bisa ditambahkan tepung terigu di telapak tangan sedikit saja. Namun bila dirasa terlalu kering, tambahkan saja margarinnya.

Bulatkan adonan, kemudian langsung rendam ke dalam minyak hingga tenggelam. Tutup dengan plastik wrap dan diamkan selama 4-6 jam. Proses mengistirahatkan adonan ini semakin lama, semakin bagus.

Setelah 6 jam, tiriskan minyak. Minyak bisa kembali digunakan untuk menggoreng, sebab minyak masih bersih dan tidak mengubah rasa. Ambil adonan, pipihkan dengan menarik bagian sisi-sisinya menjadi persegi panjang. Tarik hingga setipis mungkin.

Ambil 2 sdm margarin yang telah dicairkan, ratakan ke seluruh permukaan. Lipat sekenanya saja, dan jangan ditekan, lipat seperti melipat kipas, bolak balik, namun tidak perlu terlalu rapi.

Bila sudah terkumpul menjadi satu, tarik memanjang, bentuk menjadi angka 8 dengan menggulung ujung-ujungnya berlawanan arah. Kemudian lipat sisi atasnya menumpuk bagian bawah. Lakukan hingga semua adonan habis. Istirahatkan kembali adonan selama 15 menit.

Ambil adonan, pipihkan perlahan dengan rolling pin, tidak perlu ditekan dengan kuat. Rol ringan ke segala arah hingga sebisa mungkin membentuk lingkaran.

Panggang adonan di atas teflon dengan api sedang cenderung kecil. Bolak balik hingga kecoklatan di kedua sisi. Bila ingin dijadikan froozen food, maka tahap pemanggangan ini bisa dilakukan hingga setengah matang saja, kemudian disimpan dalam freezer.