Pare ini mengingatkan ku pada sosok pejuang kanker payudara yang sungguh luar biasa. Yakni almarhumah budhe ku yg meninggal tahun 2014. Saking ingin nya sembuh, dia rela setiap hari makan pare mentah dengan Menahan rasa pahit, dia tidak pedulikan lagi asalkan dia sembuh. Entah dia sudah berapa lama mengidap kanker payudara, kami mengetahuinya ketika ada yg ganjal dengan payudaranya yang besar sebelah. Setelah kami membawanya periksa, ternyata beliau terkena kanker payudara. Pada suatu hari, budhe dibawa untuk di operasi pengangkatan payudara dan kami sekeluarga kaget ketika di beri tahu ahli medis kalau budhe ku mengidap kanker stadium akhir, dan berat payudara budhe ku yg di angkat itu mencapai 3kg. kami sangat sedih, bagaimana bisa kami tidak tau, dan kenapa budhe harus menyembunyikan hal sebesar ini. Jadi selama ini beliau hanya memakan bawang putih mentah, pare mentah untuk pengobatan nya karena memang keadaan ekonomi yang tidak memungkinkan. Sungguh luar biasa, dia menahan sakit tanpa menunjukkan kepada orang lain, dia berusaha survive dengan tangannya sendiri tanpa harus merepotkan orang lain.#temanberjuang

Mau masak simple dan murah yuk coba mom tumis pare pedes nya selain sehat bahan bahannya mudah untuk kita dapatkan lhoh.. #MurahMeriah

Di jamin ga pahit 😁#AntiRibet #SiapRamadan

Sebelumnya gak pernah masak pare coba² ehhh gak taunya enak dan gak pahit#pejuanggoldenbatikapron#week5

pengen tumis pare yg puedes😁

Dijamin ga pahit kaya beli di luaran sana..

Dulu tiap makan tumis pare ini selalu bingung kenapa bisa gak pait, ternyata sekarang udah biasa masak tumis yang satu ini.. 😁#KANGENRUMAH #Cookpad_GA

Busui pengen pare, ditumis pedes pake nasi anget. nyammmmm