Ragi Alami/ Natural Yeast/ Sourdough Starter

hanipuff
hanipuff @hanipuff

Ini adalah perjalananku membuat ragi alami atau yang lebih dikenal sebagai sourdough starter.

Bagikan

Bahan-bahan

  1. 30 gterigu protein sedang (Aku pakai merk Sania protein sedang)
  2. 30 gair matang suhu ruang
  3. 2 buahgelas kaca ukuran T:12cm D:7cm. Aku pakai gelas karena gak punya toples kaca
  4. Mangkokuntuk mencampur (optional, bisa langsung campur adonan di gelas kaca)
  5. Sendokuntuk mengaduk

Cara Membuat

  1. 1

    HARI KE-1
    Dimulai dari Selasa 27 agustus 2024 jam 16:40 wib
    Siapkan alat dan bahan, 30g terigu+30g air, campur di dalam mangkok kemudian aduk rata (bisa juga langsung campur aja di gelas kaca).

  2. 2

    Setelah itu pindahkan adonan ke dalam gelas kaca, fermentasi selama 24 jam. Jangan lupa untuk ditutup ya wadah kacanya, kalo aku pakai plastik aja, pokoknya jangan ditutup terlalu rapat, kemudian simpan di tempat yg bersih dan kering, taro di atas meja atau di dalam lemari juga bisa.

  3. 3

    Ini adalah kondisi starter setelah 16 jam difermentasi. Udah muncul gelembung-gelembung, tapi adonannya belum naik, dan belum muncul aroma khas ragi alami yg asam, aromannya masih aroma tepung.

  4. 4

    Setelah 24 jam, starter naik menjadi dua kali lipat, bubblenya semakin banyak, aromanya juga udah asem enak kaya aroma tape, teksturnya cair cenderung kental dan stretchy.

  5. 5

    HARI KE-2
    Rabu, 28 agustus 2024 start jam 16:49 wib. Bisa dibilang ini sudah memasuki tahap feeding (memberi makan)
    Di sini aku pakai rasio 1:1:1 30g terigu+30g air+30g adonan hari pertama, diaduk rata, lalu fermentasi lagi 24 jam. Tandai batas adonan starter dengan apapun, kalo aku pakai lakban kertas, tujuannya biar kita tau seberapa mengembang/naik adonan starter.

    Sisa adonan hari pertama yang tidak terpakai bisa dibuang aja.

  6. 6

    Ini kondisi adonan starter setelah 2,5 jam difermentasi, adonannya naik dua kali lipat dengan air bubble yg lumayan rapat.

    Jika kondisi cuaca lagi dingin starter biasanya bakal lama naiknya, gak usah khawatir, sabar&enjoy aja nunggu starternya naik.

  7. 7

    Kondisi starter setelah 18 jam difermentasi, volumenya sudah mulai menurun, dan pada permukaan atas terdapat banyak bubble kecil, aromanya sangat masam.

  8. 8

    HARI KE-3
    Kamis, 29 agustus 2024 jam 16:49 wib
    Feeding ke-2 setelah 24 jam. Kondisi starter setelah 24 jam teksturnya cair dan banyak bubble ukuran kecil, aromannya masam sekali.
    Campurkan 30g terigu+30g air+30g starter hari ke-2 aduk rata. Setiap kali feeding aku selalu mengganti dengan wadah yg baru.

  9. 9

    Kondisi starter setelah 2 jam dari feeding ke-2, volumenya naik dua kali lipat lebih dengan air bubble yang sangat kecil.

  10. 10

    Kondisi starter setalah 22 jam difermentasi, volumenya udh menurun bangat, udah seukuran batas awal, ini menandakan starter yang "lapar" dan kudu diberi makan.

  11. 11

    HARI KE-4
    Jumat 30 agustus 2024, jam 15:00 wib
    Feeding ke-3. Baru 22 jam starternya udh aku feeding karena kondisinya yang "lapar". Masih seperti hari sebelumnya pakai rasio 1:1:1 30g terigu+30g air+30g starter hari ke-3.

    Setelah 2 jam dari feeding ke-3, kondisi starter naik dua kali lipat, kemudian kondisinya perlahan menurun. Ngembangnya starter tidak setinggi hari sebelumnya. Kemudian setelah 22 jam kondisi starternya masih sama seperti ini.

  12. 12

    HARI KE-5
    Sabtu, 31 agustus 2024 jam 13:00 wib
    Feeding ke-4 setelah starter 22 jam difermentasi. Masih dengan rasio 1:1:1 30g terigu+30g air+30g starter, starter baru aku feeding tapi kondisinya sudah terdapat sedikit air bubble dipermukaan atas.

  13. 13

    Pic 1: Kondisi starter setelah 1,5 jam difermentasi, udah terlihat naik tapi belum sampai dua kali lipat.
    pic 2&3: Kondisi starter setelah 3 jam difermentasi, udah naik kurang lebih tiga kali lipat.

  14. 14

    Kondisi starter setelah 6,5 jam difermentasi, volumenya sudah mulai menurun, teksturnya agak cair, permukaan atasnya terdapat banyak air bubble.

  15. 15

    HARI KE-6
    Minggu, 1 september 2024 jam 01:00 wib
    Feeding ke-5. Masih dengan rasio 1:1:1 30g terigu+30g air+30g starter.
    Pada hari ke-6 ini mulai memasuki tahap feeding setiap 12 jam sekali.

  16. 16

    HARI KE-6
    Minggu, 1 september 2024 jam 13:00 wib
    Feeding ke-6
    pic 1&2: Kondisi starter setelah 12 jam difermentasi dari feeding ke-6, volumenya naik dua kali lipat, kemudian perlahan menurun sampai ke batas awal.
    pic 3: Starter yg baru saja di-feeding. Masih dengan rasio 1:1:1 30g terigu+30g air+30g starter, fermentasi lagi selama 12 jam.

  17. 17

    HARI KE-7
    Senin, 2 september 2024 jam 01:00 wib
    Feeding ke-7. Masih dengan rasio 1:1:1 30g terigu+30g air+30g starter, fermentasi selama 12 jam.
    Pic 1&2: Kondisi starter setelah 2 jam difermentasi. Volume starter sudah naik kurang lebih dua kali lipat dan terdapat air bubble yg kecil-kecil.

  18. 18

    HARI KE-7
    Senin, 2 september 2024 jam 13:00 wib
    Feeding ke-8. Masih dengan rasio 1:1:1 30g terigu+30g air+30g starter, fermentasi selama 12 jam.

    Karena kondisi cuaca di luar lagi panas dan di rumahku tidak ber-AC, suhu ruangan lumayan panas sekitar 30 derajat celcius, starterku jadi lumayan cepat ngembang, nah ini baru 2 jam difermentasi starternya udh naik dua kali lipat lebih, pada bagian bawah udh keliatan banyak bubble yg ukurannya sedang.

  19. 19

    HARI KE-8
    Selasa, 3 september 2024 jam 01:00 wib
    Feeding ke-9. Masih dengan rasio 1:1:1 30g terigu+30g air+30g starter, fermentasi selama 12 jam.

    Kondisi starter setelah 2 jam difermentasi volumenya sudah naik dua kali lipat dan terdapat banyak bubble ukuran sedang. Biasanya setelah starter ngembang dua kali lipat, volumenya perlahan menurun, dan setelah 12 jam difermentasi starter akan mencapai batas awal adonan starter, yg mana sudah waktunya difeeding.

  20. 20

    HARI KE-8
    Selasa 3 september 2024 jam 13:00 wib
    Feeding ke-10. Masih dengan rasio 1:1:1 30g terigu+30g air+30g starter, fermentasi selama 12 jam.

    Kondisi starter setelah 2 jam difermentasi volume starter naik kurang lebih tiga kali lipat, terdapat banyak air bubble ukuran sedang besar, setelah mengembang tiga kali lipat, volume starter perlahan menurun.

  21. 21

    HARI KE-9
    Rabu, 4 september 2024 jam 01:00 wib
    Feeding ke-11. Masih dengan rasio 1:1:1 30g terigu+30g air+30g starter, fermentasi selama 12 jam. Pada feeding ke-11 ini sisa dari adonan sourdough starter/sourdough discard sudah bisa aku kumpulkan, dimasukan ke wadah tertutup dan simpan di kulkas.

    Lupa bangat update ketika volume starternya naik, ini kondisi starter setelah 5 jam difermentasi, sudah perlahan menurun dari sebelumnya ngembang 3 kali lipat.

  22. 22

    HARI KE-9
    Rabu, 4 september 2024 jam 13:00 wib
    Feeding ke-12. Masih dengan rasio 1:1:1 30g terigu+30g air+30g starter, fermentasi selama 12 jam.

    Ini kondisi starter setelah 3 jam difermentasi, naik tiga kali lipat, kemudian volumenya perlahan menurun, terdapat banyak air bubble, dan aromanya masam seperti tape.

  23. 23

    HARI KE-10
    Kamis, 5 september 2024 jam 01:00 wib
    Feeding ke-13. Masih dengan rasio 1:1:1 30g terigu+30g air+30g starter, fermentasi selama 12 jam.

    Ini kondisi starter setelah 3 jam difermentasi, naik tiga kali lipat, kemudian volumenya perlahan menurun, terdapat banyak air bubble, dan aromanya masam seperti tape (kondisinya sama seperti hari ke-9).

  24. 24

    Kondisi starter pada siang hari sebelum feeding ke-14, starternya gak terlalu menurun sampai ke batas awal ya.

  25. 25

    HARI KE-10
    Kamis, 5 september 2024 jam 13:00 wib
    Feeding ke-14. Masih dengan rasio 1:1:1 30g terigu+30g air+30g starter, fermentasi selama 12 jam.

    Kondisi starter setelah 2 jam difermentasi, agak kaget pas ditahap ini karena baru 2 jam tapi udah ngembang tinggi bangat, naik tiga kali lipat lebih, hampir menyentuh bibir gelas tapi untungnya gak sampai meluber tumpah-tumpah, terdapat banyak air bubble yg cukup besar di setiap bagian starter.

  26. 26

    HARI KE-11
    Jumat, 6 september 2024 jam 01:00 wib
    Feeding ke-15. Masih dengan rasio 1:1:1 30g terigu+30g air+30g starter, fermentasi selama 12 jam.

    Pic 1: 1,5 jam setelah di-feeding (air bubble masih kecil dan rapat).
    Pic 2: 2 jam setelah di-feeding (air bubble mulai terlihat besar).
    Pic 3: 3 jam setelah di-feeding starter naik tiga kali lipat (air bubble semakin banyak dan besar).

  27. 27

    Floating test

    Sebelum feeding ke-16 aku iseng untuk melakukan floating test. Siapkan air secukupnya di gelas lalu masukan 1 sdt sourdough starter, dalam 1 menit starter masih mengapung di permukaan air, sebetulnya sudah cukup matang dan kuat untuk dipakai, tapi aku masih ingin melanjutkan feeding, ingin aku maksimalkan sampai hari ke-14.

  28. 28

    HARI KE-11
    Jumat, 6 september 2024 jam 13:00 wib
    Feeding ke-16. Masih dengan rasio 1:1:1 30g terigu+30g air+30g starter, fermentasi selama 12 jam.

    Pic 1: 2 jam setelah difeeding starter naik tiga kali lipat.
    Pic 2: 3 jam setelah difeeding starter naik tiga kali lipat lebih dikit dengan air bubble yg makin banyak dan heboh.
    Pic 3: 5 jam setelah difeeding volume starter perlahan menurun dan masih terlihat air bubble.

  29. 29

    HARI KE-12
    Sabtu, 7 september 2024 jam 01:00 wib
    Feeding ke-17. Masih dengan rasio 1:1:1 30g terigu+30g air+30g starter, fermentasi selama 12 jam.

    Pic 1: 2 jam setelah difeeding starter naik hampir tiga kali lipat, banyak air bubble
    Pic 2: 2,5 jam setelah difeeding starter naik tiga kali lipat, air bubble makin banyak
    Pic 3: 3 jam setelah difeeding starter naik tiga kali lipat lebih dikit, air bubble semakin heboh.

  30. 30
  31. 31

    HARI KE-12
    Sabtu, 7 september 2024 jam 13:00 wib
    Feeding ke-18. Masih dengan rasio 1:1:1 30g terigu+30g air+30g starter, fermentasi selama 12 jam.

    Pic 1: 2 jam setelah difeeding starter naik tiga kali lipat dengan air bubble yg ukurannya besar.
    Pic 2: 4 jam setelah difeeding starter sudah terlihat menurun.

  32. 32

    HARI KE-13
    Minggu, 8 september 2024 jam 01:00 wib
    Feeding ke-19. Masih dengan rasio 1:1:1 30g terigu+30g air+30g starter, fermentasi selama 12 jam.

    Pic 1: 2 jam setelah difeeding starter naik dua kali lipat dengan air bubble yg ukurannya kecil.
    Pic 2: 3 jam setelah difeeding starter naik tiga kali lipat, air bubble berukuran sedang, naiknya starter tidak setinggi hari sebelumnya, air bubblenya juga gak seheboh hari sebelumnya.

  33. 33

    HARI KE-13
    Minggu, 8 september 2024 jam 10:00 wib
    Feeding ke-20. Belum 12 jam dari feeding ke-19, starternya udh aku feeding karena kondisinya udah "lapar bangat". Masih dengan rasio 1:1:1 30g terigu+30g air+30g starter, fermentasi selama 12 jam.

    Pic 1: Baru kelar difeeding
    Pic 2: 4 jam setelah difeeding, udh mulai menurun volume starternya, dan ternyata sebelum menurun, volume starter naik tiga kali lipat lebih, naiknya hampir mencapai bibir gelas.

  34. 34

    HARI KE-13
    Minggu, 8 september 2024 jam 22:00 wib
    Feeding ke-21. Masih dengan rasio 1:1:1 30g terigu+30g air+30g starter, fermentasi selama 12 jam.

    Pic 1: 2 jam setelah difeeding starter naik dua kali lipat, ukuran air bubblenya kecil.
    Pic 2: 3 jam setelah difeeding starter naik hampir tiga kali lipat, ukuran air bubblenya kecil dan sedang.

  35. 35

    HARI KE 14 (hari terakhir)
    Senin, 9 september 2024 jam 10:00 wib
    Feeding ke-22. Masih dengan rasio 1:1:1 30g terigu+30g air+30g starter

    Pic 1: 2 jam setelah difeeding starter naik dua kali lipat, ukuran air bubble kecil sedang.
    Pic 2: 2,5 jam setelah difeeding starter naik tiga kali lipat, ukuran air bubble sedang.
    Pic 3: 3 jam setelah difeeding starter yang telah naik, perlahan menurun.

  36. 36

    Jika sourdough starter tidak ingin langsung dipakai untuk membuat roti sebaiknya simpan di kulkas, sourdough starter harus dirawat, aku biasanya rutin feeding 2 kali seminggu.

    Jangan lupa ditutup rapat setelah masuk kulkas, karena aku pakai gelas jadi aku tutup dengan plastik aja.

  37. 37

    Sourdough discard yang aku kumpulkan selama proses feeding sourdough starter, sourdough discard ini bisa digunakan untuk bahan tambahan membuat kue seperti terang bulan, crepes maupun adonan gorengan.

  38. 38

    Kesimpulan:
    Bikin sourdough starter harus sabar dan disiplin karena prosesnya panjang, ngasih makan/feeding sourdough starter setiap hari itu melelahkan, tapi kudu dinikmatin prosesnya.

    Kondisi cuaca, suhu ruangan, dan bahan baku tepung lumayan mempengaruhi hasil sourdough starter. Beda cuaca, suhu, dan tepung yg dipakai, akan beda juga hasilnya.

  39. 39

    Selama bikin sourdough starter sampai sekarang aku merawat sourdough starterku, aku belum pernah mengganti jenis dan merk tepung terigu. Merk tepung yg aku gunakan adalah terigu Sania protein sedang.

    Bikin sourdough starter gak mesti pakai air galon atau air mineral kemasan, bisa juga pakai air keran yg dimasak yg penting airnya bersih dan ketika dipakai harus dalam kondisi suhu ruang.

    Jangan lupa selalu cuci tangan sebelum memulai feeding sourdough starter.

  40. 40

    Wadah kaca (harus bersih/steril) untuk mengurangi kemungkinan timbulnya jamur yang menyebabkan adonan tidak mengembang, basi ataupun rusak.

    Jika ada hari di mana starter tidak mengembang, tetapi aromanya masih masam dan masih terdapat satu atau dua air bubble, tidak perlu panik, coba untuk difeeding lagi ya.

  41. 41

    Aku tinggal di jabodetabek dan pada saat aku bikin sourdough starter kondisi cuaca di dom ku lagi panas, suhu ruang yg ada di rumah bisa mencapai 30-31 derajat celcius, maka dari itu aku kudu sering mantau starter karena dengan kondisi cuaca panas starter biasanya cepat ngembang.

    Pentingnya untuk selalu memperhatikan kondisi starter, supaya kita bisa lebih mengenal starter kita. Selama proses bikin sourdough starter baiknya dicatat kondisi starternya setiap hari.

  42. 42

    Caraku merawat sourdough starter:

    Sourdough starter yang sudah matang/mature bisa disimpan di kulkas jika tidak dipakai, kemudian lakukan feeding setiap 2 kali seminggu.

    Jika sudah memasuki jadwalnya starter untuk difeeding, keluarkan starter dari kulkas, kemudian tunggu starter sampai kondisi tidak dingin lagi/ sudah mencapai suhu ruang, baru setelah itu bisa difeeding.

    Ini adalah kondisi starterku 3 jam setelah keluar dari kulkas, sudah siap untuk difeeding.

  43. 43

    Untuk merawat sourdough starter biasanya aku pakai rasio 1:2:2 (15g starter:30g terigu:30g air). Untuk Rasio sebetulnya bebas ya mau pakai berapa, bisa 1:3:3 atau 1:4:4. Lakukan feeding seperti biasa kemudian fermentasi sampai starter naik dua/tiga kali lipat, jika sudah naik dua/tiga kali lipat, simpan kembali starter di kulkas.

    Sourdough starter yang tidak terpakai/sourdough discard bisa dikumpulkan.

  44. 44

    Pic 1: Starter yang baru difeeding
    Pic 2: 3 jam setelah starter difeeding, kondisinya naik kurang lebih tiga kali lipat dengan air bubble yang cukup banyak dibagian bawah, kalo udah seperti ini langsung aku masukan ke kulkas.
    Pic 3: Starterku yang sudah masuk kulkas

  45. 45

    Jika starter yg telah difeeding dan ngembang 2-3 kali lipat kemudian ingin dipakai untuk membuat roti, bisa langsung dicampurkan ke adonan, jangan dipakai semua ya starternya, sisakan untuk difeeding lagi, minimal sisakan jumlah starter yg biasanya dipakai untuk feeding, kalo aku biasanya 15g.

    Penggunaan starter pada adonan roti biasanya 20% dari berat tepung, misal mau pakai 300g terigu, berarti pakai 60g starter.

  46. 46

    Tetapi jika starter yang ingin dipakai kondisinya setelah difeeding tidak mengembang/naik dua/tiga kali lipat, baiknya lakukan feeding lagi sampai mengembang/naik dua/tiga kali lipat, coba kembali gunakan rasio 1:1:1.

    Nah di sini lah pentingnya rajin feeding minimal dua kali seminggu, agar ketika ingin memakai starter untuk bikin roti gak perlu sampai difeeding berkali-kali untuk bisa naik dua/tiga kali lipat.

  47. 47

    Pentingnya rajin feeding juga untuk mencegah starter sakit, rusak atau bahkan mati, sejauh ini aku masih rajin feeding dan belum pernah mengalami starter dengan kondisi sakit maupun rusak.

    Adakalanya lupa feeding sourdough starter, gak usah khawatir, feeding sourdough starter tidak pada waktunya gak apa-apa, asal jangan terlalu lama dari jadwal feeding ya.

  48. 48

    Merawat sourdough starter memang tidak mudah, kita kudu rajin dalam memberi makan/feeding sourdough starter, gak usah stress, dibawa enjoy aja ya agar sourdough starternya juga selalu sehat agar bisa dipakai untuk bikin roti yang enak. Happy baking 🤍🩶

Edit resep
Lihat Detail Statistik
Bagikan

Cooksnap

Apakah kamu sudah membuat resep ini? Bagikan foto hasil kreasimu!

Ilustrasi digambar tangan berwarna abu-abu berupa kamera dan wajan penggorengan dengan bintang-bintang muncul dari wajan
Masak Hari Ini
hanipuff
hanipuff @hanipuff
pada
hobi baking ✌️🍰
Lebih banyak

Komentar (9)

Kania Mika
Kania Mika @ClarrisseD
brti feedong ttp perlu suhu ruang dl. br feeding, tnggu ngembamg , br msk kulkas lg y

Resep Serupa