Zaman saya bocah dulu, model camilan yang kerap ibu saya bikin merupakan resep turun-temurun seperti halnya cara bikang, apem, lemet, lapis beras, kolak, dan lain sebagainya. Sedangkan bolu merupakan camilan modern yang hanya ditemukan saat hari lebaran saja. Betapa tidak, selain tak memiliki resepnya, mixer dan oven pun tak punya sehingga ibu kerap memesan makanan kekinian di zamannya itu pada seorang tetangga spesialis pembuat kue bolu.

Karena bosan membeli terus, bosan duitnya gitu lah, maka ketika beliau menang arisan langsung melesat ke kota untuk membeli mixer dan baking pan. Zaman dulu itu memang penuh dengan perjuangan sodara-sodara.

Kini, segala jenis camilan terpapar nyata di depan mata. Mau buat sendiri, bisa. Mau beli, ya tinggal pilih. Nah, salah satu camilan yang tengah 'in' saat ini adalah sostel alias sosis telor. Kabarnya mesin pembuatnya yang bisa menonggolkan sostelnya sesaat setelah matang itu berharga 3 jeti rupiah, beibi. Uang 3 jeti cuma buat bikin sostel itu adalah hal yang membuat bulu kuduk saya meremang, bagai melihat valak jadi-jadian di jalan Asia- Afrika sana. Gak kuat lah pokoknya.

Oleh karena itu sebagai #pejuanggoldenapron2 sudah seharusnya membuat sostel sendiri dengan biaya yang murah meriah.