Setelah sukses dengan triloginya yang berjudul Rurouni Kenshin, Kyoto Inferno, dan The Legend Ends, Keishi Ohtomo akan membawa kembali kisah yang ditulis oleh Nobuhiro Watsuki ke layar lebar dan 2020 ini adalah tahun yang dipilih Warner Bros Jepang untuk penayangannya.

Prekuel Rurouni Kenshin yang diadaptasi dari jidaegeki manga "jinchu" arc Samurai X ini dibagi menjadi dua bagian. Kisahnya sendiri menyoroti tentang masa lalu Kenshin Himura di tahun-tahun terakhir era bakumatsu dan bagaimana ia mendapatkan codet menyilang di pipinya.

Kenshin Himura ini digadang-gadang merupakan tokoh fiktif yang diadaptasi dari seorang samurai terkenal bernama Kawakami Gensai. Ia merupakan salah satu hitokiri termahsyur di zaman Bakumatsu. Gensai hidup di akhir zaman Edo dimana Jepang dipimpin oleh shogun keturunan Tokugawa Ieyashu.

Nah, salah satu makanan terkenal Jepang yang muncul sejak zaman Edo adalah Yakitori alias sate ayam. Nama masakan ini ditemukan dalam menu yang diberikan sebagai salah satu hadiah kepada pemilik benteng Komoro kala itu. Yakitori awalnya dikonsumsi oleh masyarakat elit karena harga daging kala itu cukup mahal. Akan halnya rakyat jelata hanya dapat menikmati yakitori dengan bahan dasar jeroan dan kulit ayam saja. Namun kini yakitori dapat dijumpai dimana-mana dan menjadi salah satu makanan ikonik dari negeri sakura itu.