Assalammualaikum..

Kangen martabak buatan papa. Alhamdulillah belum ada yang bisa menandingi rasa dan lembutnya martabak buatan beliau.

Dari dulu kami sekeluarga sudah diajarkan berwirausaha. Mama mengelola sate khas Payakumbuh, dan sekarang sedikit bergeser dari patokannya karena perubahan rasa sesuai permintaan konsumen. Dan alhamdulillah masih jalan sampai sekarang.

Papa mengelola martabak manis. Di Padang sebutannya dulu ada martabak Bangka dan martabak Bandung. Tapi di Bandung sendiri kayanya ga ada ya, hehe. Beda penyebutan saja sebenarnya. Makin kesini biasanya penjual menyesuaikan dengan daerah asalnya, misal martabak Kubang, salah satu daerah di Payakumbuh.

Martabak buatan Papa ini teksturnya lembut walau sudah semalaman. Wangi dari spekuk dan aroma susunya membuat 'daging'nya jadi lebih nikmat walau tanpa toping. Ini yang susah saya temukan di tempat lain. Walau sudah banyak karyawan yang meneruskan usaha papa dengan usaha sendiri, tetap saja beda.

Sekarang karna Papa sudah merantau, jafi martabak sudah tidak jalan lagi, dan di Padang pun sudah banyak bertebaran penjual Martabak manis ini.

Edisi kangen, saya coba buat dari resep yang beredar dan hasilnya? Sedikit memuaskan. Hehe, jauh beda memang, tapi saya tambahkan sedikit bubuk kayu manis alih-alih spekuk karena tidak punya. Lumayan 🙂

Saya buat 2 versi, original dan pandan. Hanya ditambah pasta saja.

Selamat mencoba dan selamat menikmati..

#basidoncek
#community_sumbar
#cookpadcommunity_sumbar