Sampai saat ini pohon pepaya Jepang di pekarangan rumah saya gak juga berkembang. Maklum lah ya ditanamnya di dalam pot, jadi mana mau dia tumbuh dengan blangsaknya sesuai ciri tanaman semak.

Tanaman bernama latin Cnidoscolus aconitifolius ini berasal dari semenanjung Yukatan di Meksiko. Di negerinya Maria Mercedes itu, pohon pepaya yang daunnya mirip dengan daun gedi ini dikenal dengan sebutan chaya.

Tanaman ini kerap disebut sebagai super food suku Indian Maya karena banyak mengandung nutrisi yang diperlukan oleh tubuh.

Sebenarnya secara kekerabatan, pohon ini lebih dekat dengan tanaman persingkongan namun karena daunnya lebih mirip daun pepaya maka dikenal lah ia dengan sebutan pepaya. Adapun ada kata Jepang dalam namanya belum diketahui asal-usulnya.

Tanaman ini sudah dikonsumsi sejak zaman pra-Colombus namun baru tahun 1998 masuk ke Indonesia dengan selamat dan sentosa, eh.

Daun pepaya Jepang harus dimasak dengan direbus minimal 3 sampai 5 menit lamanya karena mengandung asam sianida yang dapat meracuni tubuh. Tapi dapat dimakan mentah asalkan hanya sedikit.

Nah, kali ini #PejuangGoldenBatikApron akan mengolah daun pepaya Jepang pemberian tetangga dengan cara dioseng ... seng ... seng