Menu ini umum dijumpai di daerah Jawa, terutama di sekitar lereng Gunung Sindoro, Temanggung - Jawa Tengah. Konon katanya, masakan ini adalah termasuk masakan favorit para Bangsawan di daerah Jogja dan Jawa Tengah. Tetapi bukan hanya di pulau Jawa, ternyata sambal ini juga dikenal di Padang – walau hanya terdapat di beberapa tempat.
Dari namanya aneh bukan? Dinamakan sambal jenggot bukan karna bahan utamanya dari jenggot atau pembuatnya yang memiliki jenggot, tapi dari bahannya yaitu kelapa parut sehingga mirip jenggot.
Untuk hasil yang maksimal, sebaiknya parut kelapa secara manual agar aroma aslinya tidak hilang. Agar sambal tidak mudah basi, sebaiknya kelapa dikukus dulu atau setelah semua bahan tercampur baru dikukus. Tapi sebenarnya paling enak kalau menggunakan kelapa mentah, coba saja bedakan.
Masakan pedas yang satu ini hampir mirip dengan sambal urap, yaitu cara menikmatinya dengan nasi hangat dan sayuran. Cocok untuk menemani sayur bobor bayam atau tumis pepaya muda. Sambal jenggot juga dapat dinikmati bersama sayuran yang direbus (sebagaimana sambal urap), bersama ikan asin dan nasi putih hangat. Atau dapat juga dinikmati bersama menu lain sesuai selera. Sebenarnya bumbunya lebih mirip sambal terasi, tapi dengan sentuhan rasa kencur (Kaempferia galanga L.).
Untuk teman-teman yang dari Jawa, pasti tau yang namanya tempe semangit. Tapi untuk teman-teman yang dari luar Jawa, mungkin masih ada yang belum tau. Tempe semangit adalah tempe yang sudah lewat masa fermentasinya, atau dalam istilah Jawa dinamakan “Tempe Kedalon” (kematangan). Tempe ini sudah lewat beberapa hari (1-3 hari) dari masa yang seharusnya dikonsumsi, dengan ciri warnanya agak kecoklatan dan aromanya has. Setelah tempe semangit, tahap selanjutnya adala tempe bosok (busuk) tapi masih bisa digunakan -- dengan aromanya yang super waahh…EKSOTIK

Lgi enak2x masak tuk menu makan siang, ehh tau2 gas habis. Walhasil nunggu suami gantikan gas dlu bru bsa ngukus... '_'