Mendoan Tempe non MSG

Delmarrich
Delmarrich @delmarrich
Surabaya

Ujan2 gini paling enak makan yg anget2. Tapi ga harus kuah juga yaa.. Melihat adanya tempe dan empon2 yg lengkap di kulkas, muncullah ide utk membuat mendoan. Penggunaan paduan rempah bumbu alami akan menghasilkan rasa yg lebih enak lo daripada MSG. Tidak percaya, monggo buktikan! ;) #belajarhidupsehat

Mendoan Tempe non MSG

16 orang berencana membuat resep ini

Ujan2 gini paling enak makan yg anget2. Tapi ga harus kuah juga yaa.. Melihat adanya tempe dan empon2 yg lengkap di kulkas, muncullah ide utk membuat mendoan. Penggunaan paduan rempah bumbu alami akan menghasilkan rasa yg lebih enak lo daripada MSG. Tidak percaya, monggo buktikan! ;) #belajarhidupsehat

Edit resep
Lihat Detail Statistik
Bagikan
Bagikan

Bahan-bahan

15 menit
1 porsi
  1. 2 1/2 sdmtepung terigu
  2. 1/2 bhtempe kotak uk besar (maklum sedikit, utk dmakan sendiri sih)
  3. 1/2 sdtgaram
  4. 1/4 sdtgula
  5. 1 cmkunyit
  6. 1/2 cmkencur
  7. 1 bhbawang putih
  8. 1 btrkemiri
  9. 1/2 sdtketumbar bubuk
  10. 1/2 sdtmerica bubuk
  11. 1 btgdaun bawang
  12. sambal kecap
  13. 3 bhlombok
  14. 1/2 bhbwg putih (goreng sebentar)
  15. 1 bhbwg merah (goreng sebentar)
  16. 1/4 sdtgaram

Cara Membuat

15 menit
  1. 1

    Potong tempe tipis2. Bentuk persegi panjang.

  2. 2

    Haluskan seluruh bumbu. Tambahkan air (secukupnya) dan tepung. potong tipis2 daun bawang, masukkan ke dalam adonan. (Resep ini absen menggunakan daun bawang)

  3. 3

    Goreng pd minyak dg api kecil. Goreng jangan terlalu kering.

  4. 4

    Sambal kecap: haluskan lombok, bwg merah dan putih yg telah digoreng sebentar-serta garam. Tambahkan kecap.

  5. 5

    Tempe mendoan siap disantap. ^^v

Edit resep
Lihat Detail Statistik
Bagikan

Cooksnap

Apakah kamu sudah membuat resep ini? Bagikan foto hasil kreasimu!

Ilustrasi digambar tangan berwarna abu-abu berupa kamera dan wajan penggorengan dengan bintang-bintang muncul dari wajan
Masak Hari Ini
Delmarrich
Delmarrich @delmarrich
pada
Surabaya
“Makanan tak menuntut ibadat dan kesetiaan, tak ganas maupun cemburu, ia bahkan tak punya teologi yang pasti, ia merayakan panca indra dan bukan ketegaran hati dan pikiran, ia mengambil dan menyerap dari sana-sini, menerima yang tak sementara dan yang tak laras, mengelak dari satu perumusan, dan tak jarang menyajikan surga di sebuah piring.” Pamuntjak (2014)
Lebih banyak

Komentar

Resep Serupa