Kue Apem

Ika Septi
Ika Septi @ikasepti
Bandung

Sebentuk kue apem selalu mengingatkan saya kepada almarhumah simbah. Karena dulu simbah selalu membuat kue ini bersama kolak, dan ketan, saat sepuluh hari menjelang bulan ramadhan yang kerap di sebut dengan ruwahan. Ruwah merupakan bulan ke 8 dalam kalender Jawa, yang bebarengan dengan bulan sya'ban di tahun Hijriah. Ruwahan adalah tradisi mengenang para leluhur yang telah dilakukan secara turun temurun. Simbah adalah seorang pribadi jawa yang masih memegang teguh tradisi tersebut dengan melakukan beberapa hal yang berkaitan dengan ruwahan.
Ruwahan sendiri sebenarnya adalah tradisi Hindu yang masih di pertahankan oleh para wali penyebar agama Islam di daerah jawa, karena kandungan nilai nilai luhurnya, hanya saja dibedakan niatnya.

Mengenga adalah salah satu hal yang simbah lakukan ketika ruwahan tiba. Mengenga adalah mengantar makanan untuk sanak keluarga dalam rangka saling mendoakan, mempererat silahturahmi dan saling memafkan. Makanan yang di hantar biasanya adalah kolak, ketan dan kue apem. Ketiga makanan itu di buat karena ada makna yang tersembunyi di dalamnya. Ketan yang lengket menandakan bahwa ada keinginan untuk mempererat tali silahturahmi. Kolak yang bersantan dan terasa manis, simbol dari keinginan untuk hubungan persaudaraan yang lebih manis, kental dan dewasa menuju sebuah keberkahan. Sedangkan kue apem adalah simbol untuk saling memaafkan.

Kue Apem

23 orang berencana membuat resep ini

Sebentuk kue apem selalu mengingatkan saya kepada almarhumah simbah. Karena dulu simbah selalu membuat kue ini bersama kolak, dan ketan, saat sepuluh hari menjelang bulan ramadhan yang kerap di sebut dengan ruwahan. Ruwah merupakan bulan ke 8 dalam kalender Jawa, yang bebarengan dengan bulan sya'ban di tahun Hijriah. Ruwahan adalah tradisi mengenang para leluhur yang telah dilakukan secara turun temurun. Simbah adalah seorang pribadi jawa yang masih memegang teguh tradisi tersebut dengan melakukan beberapa hal yang berkaitan dengan ruwahan.
Ruwahan sendiri sebenarnya adalah tradisi Hindu yang masih di pertahankan oleh para wali penyebar agama Islam di daerah jawa, karena kandungan nilai nilai luhurnya, hanya saja dibedakan niatnya.

Mengenga adalah salah satu hal yang simbah lakukan ketika ruwahan tiba. Mengenga adalah mengantar makanan untuk sanak keluarga dalam rangka saling mendoakan, mempererat silahturahmi dan saling memafkan. Makanan yang di hantar biasanya adalah kolak, ketan dan kue apem. Ketiga makanan itu di buat karena ada makna yang tersembunyi di dalamnya. Ketan yang lengket menandakan bahwa ada keinginan untuk mempererat tali silahturahmi. Kolak yang bersantan dan terasa manis, simbol dari keinginan untuk hubungan persaudaraan yang lebih manis, kental dan dewasa menuju sebuah keberkahan. Sedangkan kue apem adalah simbol untuk saling memaafkan.

Edit resep
Lihat Detail Statistik
Bagikan
Bagikan

Bahan-bahan

  1. 140 grTepung beras
  2. 50 grtape singkong, haluskan
  3. 1/2 sdtragi instan
  4. 50 grgula merah halus
  5. 1 sdmgula pasir
  6. 75 mlair kelapa, saya pakai air biasa
  7. 125 mlsantan kental
  8. 1/8 sdtgaram

Cara Membuat

  1. 1

    Campur tape dengan gula dan ragi, remas remas sampai gula larut.

  2. 2

    Tambahkan tepung beras, aduk. Tuang air sedikit demi sedikit, uleni dengan tangan selama 15 menit.

  3. 3

    Masukan garam dan santan sambil di uleni. Diamkan adonan selama 1 jam hingga mengembang.

  4. 4

    Panaskan cetakan, oleskan minyak, tuang adonan, tunggu hingga berlubang, tutup. Balikan kue, bakar sebentar, lalu angkat.

Edit resep
Lihat Detail Statistik
Bagikan

Cooksnap

Apakah kamu sudah membuat resep ini? Bagikan foto hasil kreasimu!

Ilustrasi digambar tangan berwarna abu-abu berupa kamera dan wajan penggorengan dengan bintang-bintang muncul dari wajan
Masak Hari Ini
Ika Septi
Ika Septi @ikasepti
pada
Bandung
Penyuka batagor garis keras dan jatuh cinta pada musik rock.
Lebih banyak

Komentar

Resep Serupa