Saya #PejuangDapur, saya #PeduliKankerPayudara.

Kanker payudara.. Tiba2 saya teringat mama saya yg pernah divonis kanker payudara. Saya masih SD, mama umurnya msh 30 tahunan. Saat itu, saya tak mengerti apa yg terjadi. Yg saya tau, mama katanya sakit. Mama makin kurus krn stres & sedih terus. Walau mama katanya sakit tp mama tetap memasak utk keluarga. Hebat memang! Namun, ada yg berbeda. Iya, menu makanan kami 180° berubah. Hampir tiap hari ada brokoli. Saya pernah komplain krn brokoli terus2an. Ini bukan sayur favorit saya, terlebih mama klo masak itu ga asin krn riwayat papa yg hipertensi, jd saya dr kecil sudah biasa dgn makanan hambar. Mama bilang, "ini makanan sehat". Okelah daripada uang jajan musnah, senyum pun tak ada, makan saja, sehat!

Alhamdulillah, stelah lumayan lama mama mengatur makan sambil terus konsultasi ke berbagai dokter, tdk lagi ditemukan benjolan yg dicurigai sbg kanker payudara. Ga tau itu krn salah periksa atau memang krn pola makan yg diatur dgn mengonsumsi sayur mayur pencegah kanker. Apapun, alhamdulillah.

Nah, utk para pejuang kanker payudara, tetap semangat! Ambil hikmahnya bahwa kalian sdg diuji oleh Sang Pencipta utk mengatur pola hidup yg sehat.

Untuk kita yg alhamdulillah masih dikaruniai kesehatan, tetap dijaga. Pola makan dan mengatur pikiran itu koentji.. Berdoa itu pasti! Bkn hny uang yg harus dilihat, diraba, diterawang. Tubuh kita lebih berharga dr uang. Kita jg hrs melihat, meraba, & menerawang sbg deteksi dini kanker payudara 😊