Tips 1 : Butter memiliki titik leleh yang rendah ya, bahkan di suhu ruang. Jadi sebelum butter digunakan pastikan masuk kulkas terlebih dahulu minimal 30 menit, sampai teksturnya medium (setengah keras dan lunak). Untuk margarin tidak perlu kalian masukkan kulkas, karna titik lelehnya cukup tinggi. Kenapa butter jangan sampai terlalu lunak atau cair? Butter yang cair akan membuat nastar menjadi lembek dan mudah hancur.

Berikutnya, butter, margarin, gula halus dan telur di mixer selama 1 menit (jangan lewat dari ini ya). Tips 2 : Terlalu lama mengocok adonan, bisa membuat nastar jadi melar melebar. Pokoknya aduk sampai tercampur saja, jangan sampai minyak si butter keluar, lebih aman pakai whisk ya.

Tips 5 : Lebih bagus pakai sarung tangan plastik buat nyetaknya ya, supaya panas tangan kita gak membuat si lemak mencair. Tapi, berhubung aku belum beli, jadinya tetep pakai tangan hehe. Usahakan nyetak atau ngebentuknya jangan terlalu lama. Isi adonan ke dalam cetakan, jangan terlalu tipis (susah dikeluarkan) atau terlalu tebal (tidak matang). Kalau bisa, selai sudah dibulat-bulatkan seperti ini ya, supaya gak ribet. Lalu buat tali berbentuk silang di atasnya.

Setelah semuanya dicetak dan cetakan sudah full, kalau masih ada sisa adonan dan selai nanas, bisa kalian buat juga si nastar classic yaa. Ambil adonan secukupnya, pastikan selai nanas letaknya pas di tengah adonan. Tips 6 : isian selai nanas untuk nastar bulat jika terlalu banyak bisa bikin tekstur nanas retak-retak.

Tips 7 : Jika selai nanas kamu terlalu lembek, sehingga susah dibulat-bulatkan, terus bisa bikin nastar mudah jamuran juga lho. Tapi tetep bisa diakali kok. Selainya dicampur sama bubuk agar plain ya, secukupnya saja sampai sekiranya lumayan padat.

Untuk si nastar keranjang, melepas cetakannya mudah kok. Asalkan, tunggu dingin dulu ya. Kalau masih sulit juga, dibantu sama tusuk gigi atau yang sejenisnya. Harus pelan-pelan yaa, pakai perasaan lah istilahnya. Tuh, cantik kan. Baru kita masukkin ke toples deh.