Nastar Klasik Nge-prul Super Wangi

Rakhmi Adi Hastuti
Rakhmi Adi Hastuti @mama_shofi

Ini adalah resep nastar yang selama ini saya cari. Seperti nastar-nastar zaman dahulu yang sering kita nikmati saat kecil, saat masih belum ada yang namanya butter, hanya ada margarin di pasaran. Teksturnya kombinasi antara renyah kering, namun tetap ada unsur lembutnya di dalam. Kuenya kokoh, jadi bukan tipikal nastar yang lumer langsung hancur saat digigit. Karena saya kurang suka dengan yang jenis terlalu lumer, lebih suka yang balance ada garingnya tapi juga ada lembutnya.

Dari tampilannya juga bukan yang tipikal nastar kuning terang, namun kuning kecoklatan yang benar-benar matang itu ya. Itu didapatkan dari proses memanggang nastar dalam waktu yang agak lama dan suhu yang sedang (tidak terlalu rendah). Tujuannya selain tekstur yang kokoh, juga agar umur simpan nastar lebih lama, tidak cepat bulukan/ jamuran. Karena saya bikin ini untuk dimakan saat hari raya nanti, sementara ini masih ada 10 hari lagi menjelang hari raya.

Soal rasa jangan ditanya, karena walaupun tidak pakai full butter, namun tetap pakai butter setengah dan margarin setengah. Sehingga aroma wangi butter tetap ada, namun tidak terlalu memakan biaya yang lebih tinggi ^^

Resep ini saya dapatkan di channel YouTube 'Dapur Si Congok', setelah saya cermati lalu saya praktekkan ternyata memang, AHA! ini yang saya cari! Hehe

Nah bagi yang seleranya sama dengan saya, bisa dicoba ;)

NB: Selai nanas saya buat homemade juga, untuk resepnya nanti akan ada di lembar resep yang berikutnya ya.

Nastar Klasik Nge-prul Super Wangi

Ini adalah resep nastar yang selama ini saya cari. Seperti nastar-nastar zaman dahulu yang sering kita nikmati saat kecil, saat masih belum ada yang namanya butter, hanya ada margarin di pasaran. Teksturnya kombinasi antara renyah kering, namun tetap ada unsur lembutnya di dalam. Kuenya kokoh, jadi bukan tipikal nastar yang lumer langsung hancur saat digigit. Karena saya kurang suka dengan yang jenis terlalu lumer, lebih suka yang balance ada garingnya tapi juga ada lembutnya.

Dari tampilannya juga bukan yang tipikal nastar kuning terang, namun kuning kecoklatan yang benar-benar matang itu ya. Itu didapatkan dari proses memanggang nastar dalam waktu yang agak lama dan suhu yang sedang (tidak terlalu rendah). Tujuannya selain tekstur yang kokoh, juga agar umur simpan nastar lebih lama, tidak cepat bulukan/ jamuran. Karena saya bikin ini untuk dimakan saat hari raya nanti, sementara ini masih ada 10 hari lagi menjelang hari raya.

Soal rasa jangan ditanya, karena walaupun tidak pakai full butter, namun tetap pakai butter setengah dan margarin setengah. Sehingga aroma wangi butter tetap ada, namun tidak terlalu memakan biaya yang lebih tinggi ^^

Resep ini saya dapatkan di channel YouTube 'Dapur Si Congok', setelah saya cermati lalu saya praktekkan ternyata memang, AHA! ini yang saya cari! Hehe

Nah bagi yang seleranya sama dengan saya, bisa dicoba ;)

NB: Selai nanas saya buat homemade juga, untuk resepnya nanti akan ada di lembar resep yang berikutnya ya.

Edit resep
Lihat Detail Statistik
Bagikan
Bagikan

Bahan-bahan

-+1000 gram
  1. Bahan Kulit
  2. 270 grbutter mix margarin (saya 120 Wijsman + 150 blueband)
  3. 35 grgula halus (saya 45 gr)
  4. 3kuning telur
  5. 320 grtepung segitiga (saya pakai kunci biru)
  6. 15 grtepung maizena
  7. 20 grsusu bubuk
  8. 1/2 sdtgaram halus
  9. Bahan Olesan
  10. 2kuning telur
  11. 1 SDMmadu/ SKM
  12. 1 SDTminyak goreng
  13. Selai Nanas Homemade
  14. 100 pcsselai nanas yang sudah dibulatkan @3 gram

Cara Membuat

  1. 1

    Siapkan bahan-bahan, timbang.

  2. 2

    Campur mentega dan margarin dengan whisk hingga rata, masukkan gula halus, aduk rata. Masukkan telur, aduk rata, jangan overmix.

  3. 3

    Tambahkan adonan kering sambil diayak (tepung2, susu bubuk), garam halus. Aduk menggunakan spatula.

  4. 4

    Campur dengan tangan hingga menyatu dan adonan bisa dipulung (jangan diuleni)

  5. 5

    Ambil adonan seberat 7 gram, isi dengan selai, total setelah ditambah selai sekitar 10 gram (jika tidak ditimbang cukup dikira-kira asal mirip besarnya).

    Bulatkan hingga halus, taruh di atas loyang yang dioles margarin TIPIS SAJA. Bulatkan hingga selesai.

  6. 6

    Setelah semua bulatan selesai, masukkan ke dalam kulkas (chiller) selama 20 menit, sambil panaskan oven suhu 145° selama kurleb 20 menit. Tujuan dimasukkan ke pendingin adalah supaya adonan tidak melebar saat dipanggang, karena memakai butter yang titik didihnya rendah.

    Panggang dalam oven suhu 145° api atas bawah selama kurleb 30 menit (resep asli 45 menit), rak di tengah (saya di bawah karena loyangnya ga cukup kalo di tengah). Kenali oven masing-masing, suhu dan waktu tsb tidak saklek ya.

  7. 7

    Setelah 3/4 matang, angkat dan tunggu sampai benar-benar dingin. Baru kemudian oles dengan kuning telur, oles pertama tunggu sampai kering, kemudian oles kedua, diamkan sampai benar-benar kering baru kemudian dipanggang lagi.

  8. 8

    Panggang dalam oven yang sudah dipanaskan, di suhu 145° pakai api bawah, selama kurleb 15 - 20 menit atau hingga kecoklatan.

    Setelah matang, langsung ambil dan dinginkan di cooling rack.

  9. 9

    Simpan dalam toples kedap udara setelah benar-benar dingin ya. Bisa dicicip dulu sebelum disimpen buat nanti lebaran, karena kalo ga disimpen bisa ludes sama bocil sebelum lebaran deh... ^^

    Selamat mencobaaa ❤️

  10. 10

    Mejeng dulu... Gemes bin gemoy maa syaa Allaah

Edit resep
Lihat Detail Statistik
Bagikan
Masak Hari Ini
Rakhmi Adi Hastuti
Rakhmi Adi Hastuti @mama_shofi
pada
Halo semuanya, saya newbie di Cook Pad nih ^^Udah lama di dunia masak memasak, pernah jualan juga tapi ternyata waktunya tidak memungkinkan. Ya sudah balik lagi jadi chef buat suami dan anak-anak aja ^^Seorang istri dan ibu dari 4 orang anak yang lucu-lucu. Hobby memasak dan baking 🍲🍞Salam kenal, enjoy 👌
Lebih banyak

Komentar

Resep Serupa