Kupas nangka muda. Lebih baik ngupasnya beralas koran dan olesi tangan dan mata pisau dengan minyak goreng dulu sebelum mengupas untuk menghindari getah menempel. Potong-potong. Tapi jangan terlalu kecil dulu potongnya ! Buang bagian tengahnya.

Sembari menunggu kukusan, kita siapkan kelapanya. Kelapa yang dipilih yang setengah tua seperti yang ada di gambar. Jadi kayak masih ada putih-putihnya dan warna mudanya gitu, tapi lebih keras dari kelapa muda. Bakar kelapa sebentar di api kompor atau bara hingga harumnya agak tercium tapi gak gosong. Pake setengah aja di resep ini. Aku bakar semua karena yg satu bagiannya mau bikin botok.

Haluskan bumbu halus. Sisihkan.

Panaskan minyak di wajan. Masukkan daun salam, garam, merica, penyedap dan bumbu halus. Tumis hingga bumbu harum dan matang sambil diaduk-aduk terus. Kalau di langkah punya Paon Made kalau bumbunya sudah matang angkat dan dicampur langsung dengan nangka, ayam dan bahan lainnya, lalu langsung disajikan. Tapi karena aku mau bikin yg tahan sampai besok (karena aku bikinnya sore), cara punyaku agak beda.

Masukkan kelapa parut dan daging ayam suwir. Bisa diberi perasan jeruk limo kalau pakai. Aduk rata. Beri bawang merah dan bawang putih goreng yang sudah diremas. Aduk rata. Aku dimasak sampai agak panas keluar asapnya merata gitu biar tahan disimpan sampai besoknya. Jadi setelah diangkat aku gak otak-atik dan dibiarkan tanpa ditutup di wajan selama beberapa saat sampai dingin. Baru ditutup wajannya. Ditaruh di suhu ruang buat kumakan pagi harinya.