Prefermentasi: Poolish (2-5 jam). Campur rata, dan simpan diwadah dengan tidak ditutup sempurna, di suhu ruang. Biarkan sampai pada titik puncak aktivitas poolish, yaitu ketika sudah mengembang adonan mulai turun lagi. Ketika itu lah poolish sudah bisa dilanjutkan untuk diproses lagi dengan bahan bluder. Sebenernya kalau raginya bener2 aktif, bisa sampai 4-5x bertambah banyak dari dari adonan awal. Tapi saya baru bisa sampai 2x lebih besar.

Campur semua bahan bluder dengan adonan poolish, kecuali butter dan garam. Pakai mixer aja yaaa, soalnya adonannya aga basah dan lengket. Kalau sudah kalis baru masukkan bahan sisanya. Adon sampai elastis. (tapi aku ga bisa lagiii sampai elastis. Hiks). Oya, wadahnya sekalian aga besar yaa, adonanya bakal dibiarin lama ngembang terus kan.

Fermentasi 1(1 sampai 2 jam). Simpan adonan secara tertutup, di suhu ruang sampai double sized.

Fermentasi 2 (9 sampai 16 jam juga bisa loh. Wohoo) : kempiskan adonan, simpan lagi di kulkas. Makin wangiiii.

30 menit sebelum selesai fermentasi 2: siapkan isian. Tapi kalau mau dibuat beku, berarti disiapkan lebih awal lagi dong yaaa.

Lalu, bagi adonan masing-masing 50 gram, kempiskan, caranya pakai gunting aja. Tangannya juga sudah dibalur minyak yaaa. Istirahatkan sejenak. Lalu kempiskan lagi, dan isi. Masukkan ke dalam wadah rotinya. Kalau saya adanya kertas bolu kukus. Hehehe.

Fermentasi 3 (1-2 jam) : tutup, dan biarkan mengembang lagi sampai 2x ukuran semula.

Topping: 30 menit sebelum fermentasi 3 selesai, panaskan oven 150 derajat Celsius, dan siapkan topping: Mix dulu tepung dan butter. Susul dengan telur, lalu tepung dan perasa bubuk. Masukkan ke dalam peeping bag.

Panggang. Saat siap dipanggang, semprotkan toping secara perlahan membentuk spiral. Kalau mau dibuat bun, berarti loyang bolkus nya dilepas aja yaaa. Panggang selama 20-30 menit, tergantung oven.

Ada yang saya coba diberi topping tapi tetep pakai loyang bolkusnya.

Referensi: Bluder moucup (ig) dan coffee bun icha.irawan (ig)