Campurkan ragi dengan gula pasir dalam mangkok. Lalu hangatkan air tapi jangan sampai mendidih. Larutkan ragi dan gula pasir dalam air hangat dan tunggu sampai berbusa.

Ragi hidup apabila berbusa seperti digambar. Kalau larutan tidak berbujh berarti tahap pertama harus diulang karena ragi mati.

Pisahkan putih telur sampai berat 255 gram. Lalu dj mangkok terpisah campurkan minyak goreng dengan cuka apel.

Campurkan bahan kering dengan putih telur, larutan air ragi, dan campuran cuka apel dan minyak goreng. Lalu aduk merata sampai adonan lengkst terbentuk. Adonan akan runny dan tidak dapat diuleni sampai kalis seperti roti sebelumnya. Aduk lipat sebentar selama 2-3 menit untuk mengikat udara dalam roti menggunakan spatula karet.

Nyalakan oven pada suhu 180°C dan didihkan air dalam wadah kaca untuk diletakkan di bagian bawah oven sebagai tempat proofing.

Pindahkan ke loyang roti 20x10 cm yang sudah diberi alas kertas anti lengket, taburkan wijen dan tutup dengan kain bersih. Matikan oven dan masukkan dalam oven selama 30 menit sampai mengembang maksimal seperti di gambar. Jangan lebih dari 30 menit karena akan kempes lagi rotinya.

Setelah proofing, keluarkan air, nyalakan oven pada suhu 180°C dan panggang roti selama 30 menit api atas bawah sampai atasnya mengering. Setelah matang langsung keluarkan roti dari loyang agar kering. Lepaskan kertas alas dan masukkan lagi dalam oven hangat yang sudah dimatikan dan diamkan sampai roti kering. Saya biasa tinggalkan sesorean dan dipotong baru malam hari.

Setelah roti kering, potong sesuai selera dan siap disajikan untuk sarapan atau snack. Saya dapat memperoleh 15 potong dari roti ini.

Untuk penyajian dapat dioven selama 5-10 menit untuk mendapatkan tekstur garing. Atau dapat langsung dimakan apabila suka roti yang empuk.