“Makanan tak menuntut ibadat dan kesetiaan, tak ganas maupun cemburu, ia bahkan tak punya teologi yang pasti, ia merayakan panca indra dan bukan ketegaran hati dan pikiran, ia mengambil dan menyerap dari sana-sini, menerima yang tak sementara dan yang tak laras, mengelak dari satu perumusan, dan tak jarang menyajikan surga di sebuah piring.” Pamuntjak (2014)