Masa-masa menginjak remaja adalah masa-masa yang sepenuhnya saya habiskan untuk kepentingan sekolah dan organisasi intra maupun ekstra sekolah. Kewajiban di rumah membantu ibu hanyalah membantu pekerjaan rumah diluar memasak. Bisa dipastikan, hampir tidak pernah masuk dapur. Sampai suatu hari, almarhum bapak terkena vonis gagal ginjal dan ada kewajiban cuci darah 1 minggu 2x. Suatu hari di jadwal rutin cuci darah almarhum bapak, saya yang waktu itu sedang ada di rumah, iseng-iseng memanggil abang sayur yang lewat depan rumah. Mata saya tertuju pada sebungkus mie basah kuning (waktu itu belum ramai masalah mie formalin), lalu langsung mienya saya beli ditambah dengan wortel. Jadi mienya hanya ditambah wortel saja. Bisa dibilang nekat & ngasal, mulailah saya berkreasi memasak, dengan bumbu seadanya di dapur.
Sepulangnya almarhum dari rumah sakit, mienya disajikan langsung buat ibu dan bapak. Versi ibu, mie gorengnya kebanyakan minyak, hihihi.. Tapi Alhamdulillah laris manis dan almarhum bapak sempat request lagi dimasakkan mie goreng (aah terharu..).
Seiring dengan berjalannya waktu dan almarhum bapak sudah meninggalkan kami kurang lebih 20 tahun lalu, teringat lagi masakan ini. Saya coba angkat kembali resep ini dengan penggantian bahan yaitu mie kuning basah menjadi mie kuning kering. Kenangan memasak yang tidak pernah terlupakan.

#BringBackMemories
#berburucelemekemas
#resolusi2019
#minggu7resep42
#cookpad_id
#cookpadcommunity_id
#cookpadcommunity_bandung
#dapurelva